Setiap kali saya meresepkan obat, atau melakukan suatu tindakan operasi, selalu saya berpedoman kepada pedoman-pedoman yang telah diajarkan di universitas, ketentuan kolegium profesi saya, dan jurnal-jurnal terkini yang telah disepakati pemakaiannya oleh kelompok ahli di Indonesia. Tapi ketika saya membaca artikel tentang “ghostwritting” hari ini, saya cukup terhenyak. Sudah sedemikian parahkah dunia kedokteran di dunia? Dunia yang seharusnya putih (“jas putih selalu identik dengan dokter!”) kini semakin abu-abu...
Sebetulnya kecurigaan itu sudah merebak, dan memang terbukti. Tapi itu terjadi pada tulisan-tulisan di jurnal-jurnal “pesanan” pabrik obat atau alat kesehatan/implant. Sedangkan di jurnal-jurnal kedokteran semisal JAMA (Journal of American Medical Association) atau the Lancet yang sangat bergengsi, rasanya cukup mengagetkan juga. Tapi itu lah faktanya....
Mau tahu lebih lanjut? Ikuti serialnya dalam tulisan selanjutnya......
Sebetulnya kecurigaan itu sudah merebak, dan memang terbukti. Tapi itu terjadi pada tulisan-tulisan di jurnal-jurnal “pesanan” pabrik obat atau alat kesehatan/implant. Sedangkan di jurnal-jurnal kedokteran semisal JAMA (Journal of American Medical Association) atau the Lancet yang sangat bergengsi, rasanya cukup mengagetkan juga. Tapi itu lah faktanya....
Mau tahu lebih lanjut? Ikuti serialnya dalam tulisan selanjutnya......
